Ayat Mekah dan Madinah
Saturday, March 28, 2015
Add Comment
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang
besar terhadap penyelidikan surat-surat Al-Qur’an. Mereka meneliti al-Qur’an
ayat demi ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya,
dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu,
mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara
demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada peneliti obyektif,
gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makkiyah dan Madaniyah.
Perhatian terhadap ilmu Al-Qur’an menjadi bagian terpenting para
sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas
tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di
Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madaniyah
atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makkiyah, dan
sebagainya. Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen pada masa
sahabat (Al-Qathathan, 1996:72).
B. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup
pembahasan, maka masalah yang dibahas pada masalah :
a. Definisi atau pengertian surat Makkiyah dan Madaniyah
b. Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah
c. Urgensi Makkiyah dan Madaniyah dan hikmah Makkiyah dan Madaniyah
a. Definisi atau pengertian surat Makkiyah dan Madaniyah
b. Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah
c. Urgensi Makkiyah dan Madaniyah dan hikmah Makkiyah dan Madaniyah
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
pembatasan tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa definisi atau pengertian dari surat Makkiyah dan Madaniyah?
2. Bagaimana Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat Al-Qur’an?
3. Bagaimana karakteristik masing-masing Makkiyah dan Madaniyah?
4. Apakah Urgensi dan faedah Makkiyah dan Madaniyah?
1. Apa definisi atau pengertian dari surat Makkiyah dan Madaniyah?
2. Bagaimana Klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat Al-Qur’an?
3. Bagaimana karakteristik masing-masing Makkiyah dan Madaniyah?
4. Apakah Urgensi dan faedah Makkiyah dan Madaniyah?
D. Tujuan
1. Mengetahui definisi atau pengertian Makkiyah dan Madaniyah
3. Memahami ciri dan karakteristik dari Surat Makkiyah dan Madaniyah
4. Memahami manfaat mempelajari perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah
BAB II
A. Definisi Surat Makkiyah dan Surat Madaniyah
Ada beberapa definisi tentang
al-Makkiyah dan Madaniyah yang diberikan oleh para ulama yang masing-masing
berbeda satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan kriteria yang disebabkan oleh
perbedaan kriteria yang ditetapkan untuk menetapkan Makiyah atau Madaniyah
sebuah surat atau ayat.
Ada tiga pendapat yang dikemukakan ulama tafsir dalam hal ini :
1. Berdasarkan tempat turunnya suatu ayat.
1. Berdasarkan tempat turunnya suatu ayat.
Makkiyah ialah suatu ayat
yang diturunkan di Mekkah, sekalipun sesudah hijrah, sedang Madaniyahyah ialah
yang diturunkan di Madinah”.
Berdasarkan rumusan di atas,Makkiyah adalah semua surat atau ayat
yang dinuzulkan di wilayah Mekkah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniyah adalah
semua surat atau ayat yang dinuzulkan di Madinah. Adapun kelemahan pada rumusan
ini karena tidak semua ayat al-Qur’an dimasukkan dalam kelompok Makiyyah atau
Madaniyah. Alasannya ada beberapa ayat al-Quran yang dinuzulkan jauh di luar
Mekkah dan Madinah.
2. Berdasarkan / panggilan dalam ayat tersebut.
Makkiyah ialah ayat yang
khittabnya/panggilannya ditujukan kepada penduduk Mekkah, sedang Madaniyahyah
ialah yang khittabnya ditujukan kepada penduduk Madaniyahyah”.
Berdasarkan rumusan di atas, para ulama menyatakan bahwa setiap
ayat atau surat yang dimulai dengan redaksi (wahai sekalian manusia)
dikategorikan Makkiyah, karena pada masa itu penduduk Mekkah pada umumnya masih
kufur. Sedangkan ayat atau surat yang dimulai dengan wahai orang-orang yang
beriman) dikategorikan Madaniyah, karena penduduk Madinah pada waktu itu telah
tumbuh benih-benih iman di dada mereka.
3. Berdasarkan masa turunnya ayat tersebut.
Makkiyah ialah ayat yang
diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun turunnya di luar Mekkah,
sedang Madaniyahyah ialah yang diturunkan sesudah Nabi hijrah, sekalipun
turunnya di Mekkah.
B. Ciri Makiyyah dan Madaniyah
Para ulama telah menetapkan karakteristik Makiyyah dan Madaniyah sebagai berikut :
Para ulama telah menetapkan karakteristik Makiyyah dan Madaniyah sebagai berikut :
a. Ciri Surat Makiyyah
1. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata tanda tanya Kata ini dipergunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang-orang Mekkah yang keras kepala.
2. Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah termasuk Makiyyah.
3. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu termasuk Makiyyah, kecuali surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran yang keduanya termasuk Madaniyah. Adapun surat al-Ra’d yang masih diperselisihkan.
4. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah Nabi Adam dan Iblis termasuk Makiyyah, kecuali surat Al-Baqarah yang tergolong Madaniyah.
5. Setiap surat yang dimulai dengan huruf abjad, alphabet (tahjjiy) ditetapkan sebagai Makiyyah, kecuali Al-Baqarah dan Ali ‘Imran.
1. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata tanda tanya Kata ini dipergunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang-orang Mekkah yang keras kepala.
2. Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah termasuk Makiyyah.
3. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu termasuk Makiyyah, kecuali surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran yang keduanya termasuk Madaniyah. Adapun surat al-Ra’d yang masih diperselisihkan.
4. Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah Nabi Adam dan Iblis termasuk Makiyyah, kecuali surat Al-Baqarah yang tergolong Madaniyah.
5. Setiap surat yang dimulai dengan huruf abjad, alphabet (tahjjiy) ditetapkan sebagai Makiyyah, kecuali Al-Baqarah dan Ali ‘Imran.
6. Mengandung seruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan hari
kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat. Di samping itu, ayat-ayat Makiyyah
ini menyeru untuk beriman kepada para rasul dan para malaikat serta menggunakan
argumen-argumen akal, kealaman dan jiwa.
7. Membantah argumen-argumen kaum Musyrikin dan menjelaskan kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka.
8. Mengandung seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan di atas syariat yang hak tanpa terbius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama hal-hal yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan.
9. Terdapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek.
7. Membantah argumen-argumen kaum Musyrikin dan menjelaskan kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka.
8. Mengandung seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan di atas syariat yang hak tanpa terbius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama hal-hal yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan.
9. Terdapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek.
b. Ciri dan Karakteristik Surat Madaniyah
Seperti halnya dalam Makiyyah,
Madaniyah pun mempunyai ciri-ciri karakteristik :
1. Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hak-hak
perdata dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perdata serta
kemasyarakatan dan kenegaraan, termasuk Madaniyah.
2. Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusan-urusan perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian, termasuk Madaniyah.
3. Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang munafik termasuk Madaniyah, kecual surat Al-Ankabut yang di nuzulkan di Makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk Madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.
4. Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji, qisas, talak, jual beli, riba, dan lain-lain.
5. Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama.
2. Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusan-urusan perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian, termasuk Madaniyah.
3. Setiap surat yang menjelaskan hal ihwal orang-orang munafik termasuk Madaniyah, kecual surat Al-Ankabut yang di nuzulkan di Makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk Madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.
4. Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji, qisas, talak, jual beli, riba, dan lain-lain.
5. Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama.
D. Hikmah Mengetahui Makkiyah dan Madaniyah
1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an, Sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan mentafsirkannya dengan tafsiran yang benar. Sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh, bila diantara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh yang tedahulu.
1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an, Sebab pengetahuan mengenai tempat turun ayat dapat membantu memahami ayat tersebut dan mentafsirkannya dengan tafsiran yang benar. Sekalipun yang menjadi pegangan adalah pengertian umum lafadz, bukan sebab yang khusus. Berdasarkan hal itu seorang penafsir dapat membedakan antara ayat yang nasikh dengan yang mansukh, bila diantara kedua ayat terdapat makna yang kontradiktif. Yang datang kemudian tentu merupakan nasikh yang tedahulu.
2. Meresapi gaya bahasa Quran dan
memanfaatkannya dalam metode dakwah menuju jalan Allah. Sebab setiap situasi
mempunyai bahasa tersendiri. Memperhatikan apa yang dikehendaki oleh situasi
merupakan arti peling khusus dlam retorika. Karakteristik gaya bahasa makki dan
madani dalam Quran pun memberikan kepada orang yang mempelajarinya sebuah
metode dalam penyampaian dakwah ke jalan Allah yang sesuai dengan kejiwaan
lawan berbicara dan menguasai pikiran dan perasaaannya serta menguasai apa yang
ada dalam dirinya dengan penuh kebijaksanaan.
3. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an. Sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik dalam periode mekkah maupun madinah. Sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Qur`an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah SAW, peri hidup beliau yang diriwayatka ahlli sejarah harus sesuai denga Quran; dan Qur`an pun memberikan kata putus terhadapa perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.
BAB III
3. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an. Sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW sejalan dengan sejarah dakwah dengan segala peristiwanya, baik dalam periode mekkah maupun madinah. Sejak permulaan turun wahyu hingga ayat terakhir diturunkan. Qur`an adalah sumber pokok bagi peri hidup Rasulullah SAW, peri hidup beliau yang diriwayatka ahlli sejarah harus sesuai denga Quran; dan Qur`an pun memberikan kata putus terhadapa perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.
BAB III
KESIMPULAN
Pengetahuan tentang ayat-ayat
Mekkah dan Madinah merupakan bagian yang terpenting dalam ‘Ulum Qur’an. Hal ini
bukan saja merupakan kepentingan kesejarahan melainkan juga untuk memahami dan
menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan.
Sebagaian surat di dalam al-Qur’an
berisi ayat-ayat dari kedua periode tersebut dan dalam beberapa hal muncul
perbedaan pendapat dari kalangan para ulama tentang klasifikasi ayat-ayat
tertentu.
Bagaimanapun juga secara
keseluruhan memang sudah berhasil disusun suatu pola pemisahan (pembagian) yang
sudah mapan, dan telah digunakan secara meluas secara ilmu tafsir, dan
dijabarkan dari bukti-bukti internal yang ada dalam teks al-Quran itu sendiri.
Definisi Al-Makiyyah dan Madaniyah oleh para ahli tafsir meliputi
berdasarkan tempat turunnya suatu ayat, berdasarkan khittab/ seruan/ panggilan
dalam ayat tersebut, berdasarkan masa turunnya ayat tersebut.
Surat-surat al-Qur’an itu terbagi menjadi empat macam antara lain
: Surat-surat Makiyyah murni, Surat-surat Madaniyah murni, Surat-surat Makiyyah
yang berisi ayat Madaniyah, Surat-surat Madaniyah yang berisi ayat Makiyyah.
Karakteristik surat dan ayat-ayat Al-Qur’an ini terbagi menjadi
dua yaitu karakteristik Makkiyahdan karakteristik Madaniyah.
Adapun kegunaan mempelajari Ilmu ini antara lain agar dapat
membedakan ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum
Islam dan tahapan-tahapannya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar
mengetahui fase-fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secaa
bertahap, agar dapat mengetahui keadaan lingkungan, situasi, dan kondisi
masyarakat pada waktu turun ayat-ayat Al-Qur’an, agar mengetahui gaya bahasanya
yang berbeda-beda.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Chalik, Chaerudji Abd. 2007. ‘Ulumul Qur’an. Jakarta. Diadit Media
Syaifullah. 2004. ‘Ulumul Qur’an. Ponorogo. Prodial Pratama Sejati Press.
Von Dennfer, Ahmad 1988. ‘Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rajawali
Quthan,Mana’ul. 1993. ‘Pembahasan Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rineka Cipta
Zuhdi, Masjufuk. 1982. ‘Pengantar ulumul Quran’. Surabaya. Bina Ilmu
#Ipank_Aprilian
Syaifullah. 2004. ‘Ulumul Qur’an. Ponorogo. Prodial Pratama Sejati Press.
Von Dennfer, Ahmad 1988. ‘Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rajawali
Quthan,Mana’ul. 1993. ‘Pembahasan Ilmu Al-Quran’. Jakarta. Rineka Cipta
Zuhdi, Masjufuk. 1982. ‘Pengantar ulumul Quran’. Surabaya. Bina Ilmu
#Ipank_Aprilian
0 Response to "Ayat Mekah dan Madinah"
Post a Comment
Beberapa peraturan yang harus dipatuhi pengunjung!!!
1. Jangan lupa komentar dan saran-nya setelah membaca artikel ini
2. Berkomentarlah yang sopan dan beretika
3. Tidak berkomentar yang menyinggung ataupun berunsur sara
4. Beritahu saya apabila ada link yang rusak