Budaya Perelek di Kecamatan Sindangkasih

Ds. Sindangkasih dusun Kalapanunggal Ciamis 
Ini adalah pengalaman saya sebagai Mahasiswa semester delapan 
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ketika Kuliah kerjanyata Mahasiswa
di Kecamatan Sindangkasih Ds. Sindangkasih Dusun Kalapanunggal
Jum’at malam tanggal 06 Februari 2015 saya ikut ronda di dusun Kalapanunggal dua , sebagai Mahasiswa yang sedang kuliah lapangan, rasanya tidak asik kalau tidak banyak bertanya. Ada budaya yang sebelumnya tidak pernah saya temui yaitu Perelek, mungkin kebanyakan orang juga tidak mengetahui budaya ini. Perelek adalah istilah umumnya Musafir/jajaluk, yang sering kita temui selalu mendatangi rumah-rumah sembari membawa karung beras, meminta beras atau sejumlah uang seikhlasnya. 

Tapi disini, ada sedikit perbedaan, perelek disini adalah mengasih beras kepada orang yang sedang ronda, seluruh rumah mempunyai wadah kecil seperti gelas tapi terbuat dari plastik, semua sama dengan warna dan ukuran yang sama juga, digantung di dinding depan rumah dan ada juga yang diletakan dibawah lantai teras, berisi beras kurang lebih 1/4 isinya. 
 
Mereka yang kebagian jadwal ronda, mengelilingi rumah sekitar dusun untuk mengambil beras itu pada jam setengah dua malam, sambil berkata ”wuk wuk” ada juga yang berkata ”perelek perelek” memberi simbol bahwa mereka ronda. Menurut salah seorang warga, budaya ini sudah turun temurun. Hingga sampai saat ini masih dijalankan.

#Ipank_aprilian

0 Response to "Budaya Perelek di Kecamatan Sindangkasih"

Post a Comment

Beberapa peraturan yang harus dipatuhi pengunjung!!!
1. Jangan lupa komentar dan saran-nya setelah membaca artikel ini
2. Berkomentarlah yang sopan dan beretika
3. Tidak berkomentar yang menyinggung ataupun berunsur sara
4. Beritahu saya apabila ada link yang rusak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...