Santet

Santet adalah Jampe pamake keur hasud kabatur sina gering atawa maot ( Mantra yang dibacakan dengan maksud hasud pada orang lain agar sakit atau mati ). Kamus Bahasa Sunda (1982-152). 

Istilah Santet Adalah sebutan yang di gunakan oleh masyarakat Jawa Timur, di Bali Leak, di NTB dan NTT disebut leo-leo, di JawaTengah Tenung, di Jawa Barat Teluh, di Tapanuli disebut begu ganyang, di Madura se'er. Ini berarti santet selalu berkonotasi jahat. Menurut J. Van Baal (Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya, 1,1987:210) "Santet Adalah bagian dari sihir, merupakan kekuatan supra natural yang dapat dipaksa berpartisipasi baik atau buruk". Suyono Ariyono (Kamus Antropologi, 1985:210) menyatakan bahwaSantet adalah sejenis pengetahuan yang semata-mata berdasarkan kekuatan gaib. Misalnya melalui aksi makhluk halus, sehingga dasar berfikirnya pun selalu bersandar pada adanya hubungan-hubungan gaib. Definisi ini menjelaskan bahwa Santet itu merupakan masalah gaib. Di dalam kamus Webster's New Twenttith Century Dictionary of English Leanguage, 1980:1038 dinyatakan bahwa Santet is pretended art of producing effect of controling events by charms, spells and ritual supposed to govern certain natural or supranatural forces ( seni penguasaan diri dalam menciptakan suatu efek atau kejadian dengan mengunakan jimat, jampi dan upacara ritual yang dianggap mampu mempengaruhi kekuatan ritual yang di anggap mampu mempengaruhi kekuatan ritual dan supranatural). Clifford Geertz (Abangan Santri dan Priyayi, 1983:146) menyatakan bahwa Santet adalah sejenis praktek memasukan benda-benda asing ke perut korban melalui upacara ritual agar korban merasa sakit tak terhingga atau mati. Dalam definisi ini santet itu sangat khusus dan jahat.





Dari sekian banyak definisi di atas dapat disimpulkan bahwa santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan menggunakan simbol-simbol dan upacra ritual.

Cara mempelajari santet berbeda dari mempelajari filsafat atau sain. Sampai saat ini santet masih merupakan cerita misteri. Dikatakan demikian karena santet itu bersifat irasional. Demikian pula cara memperoleh pengetahuan filsafat atau sain. Tidak setiap orang dapat memperoleh pengetahuan ini dengan mudah. 

Penulis Makalah telah bertemu dengan seorang tokoh santet di Ujung Berung Bandung tanggal 3 November 1997. Tokoh ini mengatakan bahwa ilmunya didapat dari hasil usaha :

1. Puasa hingga 1000 hari
2. Tirakat pada malam hari di tempat-tempat sepi untuk dapat bisikan gaib
3. Ziarah sambil tirakat di kuburan-kuburan tertentu
4. Belajar dari guru santet
5. Ulet, sabar, tekun

Cara memperoleh yang berat inilah antara lain yang menyebabkan hanya segelintir orang saja yang memiliki ilmu ini.

Dari sekian banyak persyaratan di atas, bila telah dipenuhi, maka diperlukan alat-alat menyantet, seperti; tongkat cendana, kayu kaboa, gigi harimau, taring babi, pakaian hitam, gelang dari benang, boneka dari kain putih, jarum, silet, air, buah bergetah, dan mantra-mantra.

Berdasarkan wawancara di ketahui bahwa kegunaan santet ada dua : pertama menyakiti, kedua membunuh.

Pada tujuan menyakiti atau menjadikan seseorang sakit, dukun santet mempersiapkan alat berupa simbol persamaan, boleh buah bergetah atau boneka dari benang (kain), jarum sebagai penusuk atau silet sebagai penggores. Dukun membaca mantra, pertanda nyambat (memanggil) makhluk halus agar hadir untuk diperintah. Buah bergetah (pepaya misalnya), digores dengan silet, jika keluar getah itu pertanda korban merasa sakit. Atau jarum (jarum pentul misalnya) sebanyak 5 atau 7 buah ditusukan satu persatu ke kepala, tangan, kaki, boneka itu.

Pada tujuan membunuh (biasanya disebut mengantarkan jiwa orang) penyantet memakai pakaian serba hitam, gelang dari benang, boneka dibaringkan, leher boneka itu digaet dengan tering babi. Selanjutnya penyantet membacakan mantra, mata menatap boneka, batin dipusatkan dan taring babi dikaitkan dileher boneka sambil membaca sepotong ayat tertentu, binasalah. Si korban mati didahului dengan muntah darah.

Praktek santet agaknya bermacam-macam, yang diceritakan di atas adalah salah satu praktek santet di Jawa Barat.

Bagaiman kalo di daerah Anda?

Itulah pengertian santet menurut beberapa tokoh di atas, ini hanya sebagai referensi atau pengetahuan saja. Jangan pernah lakukan ini, apalagi untuk membunuh dan menyakiti orang lain. 

Semoga bermanfaat 

Sumber : Filsafat Ilmu, Prof. Dr. Ahmad Tafsir (hal 205:208)
Cetakan keenam, januari 2012

0 Response to "Santet"

Post a Comment

Beberapa peraturan yang harus dipatuhi pengunjung!!!
1. Jangan lupa komentar dan saran-nya setelah membaca artikel ini
2. Berkomentarlah yang sopan dan beretika
3. Tidak berkomentar yang menyinggung ataupun berunsur sara
4. Beritahu saya apabila ada link yang rusak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...